Hari ke-7 (19 Januari 2025): Dipakai untuk Tujuan Mulia
Persiapan
Biasakanlah untuk tidur tidak terlalu larut, dan biasakan juga untuk tidur cukup, sehingga saudara dapat menyembah Tuhan di pagi hari dengan keadaan terbaik. Biasakanlah untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan, termasuk waktu, keadaan fisik dan juga suasana hati.
Sediakanlah waktu yang leluasa, bukan suasana terburu-buru. Saudara bisa mengukur sendiri waktu yang leluasa itu berapa lama. Dianjurkan setidaknya saudara alokasikan waktu 30 menit. Dalam perkembangannya, durasi dapat disesuaikan.
Biasakanlah Saat Teduh di waktu yang sama setiap hari.
Biasakanlah Saat Teduh di tempat yang sama setiap hari.
Yang paling penting ketika kita melakukan Saat Teduh adalah sikap hati kita. Haruslah sikap hati kita untuk menyembah Dia dan untuk mendapatkan wahyu dari Tuhan.
Tetapi jawab Samuel: ”Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
1 Samuel 15:22
Hindari pembacaan Alkitab hanya berupa rutinitas pembacaan. Pastikan setiap pagi yang kita lakukan adalah mendekat kepada Tuhan untuk mendengarkan suaraNya.
Mengucap Syukur dan Memuji Tuhan
Mulailah hari ini dengan mengucap syukur dan memuji Tuhan. Ucapkanlah syukur untuk segala hal yang saudara ingat untuk disyukuri.
Naikkanlah pujian kepada Tuhan. Jika saudara tidak memiliki lagu tertentu, naikkanlah pujian ini: “Bapa kudatang menyembahMu disini”.
Bapa kudatang, menyembahMu disini
Kupercaya Kau ada bagiku
Tak usah kutakut, s’bab Kau sertaku
Tak usah kubimbang, Kau didalamku
Tak usah kucemas, Kau membimbingku
Saat kulemah, Kau kuatku
Kunyanyi haleluya
Kunyanyi haleluya
Sungguh Kau hebat, ajaib, perkasa perbuatanMu
Kunyanyi haleluya
Kunyanyi haleluya
Sungguh Kau hebat, ajaib, perkasa perbuatanMu di hidupku
Saat Teduh
1. DOA. Sebelum mulai membaca ayat, berdoalah kepada Tuhan: Mintakan pengertian dan wahyu untuk dapat mengerti pembacaan Alkitab yang dilakukan dengan baik.
2. PEMBACAAN AYAT-AYAT. Bacalah ayat-ayat berikut dengan baik. Jangan dibaca terlalu cepat. Bacalah perlahan-lahan dan beberapa kali. Ayat-ayat renungan:
2 Timotius 2:20-26
3. PENJABARAN. Dari pembacaan tersebut, tuliskanlah hal apa yang perlu diperhatikan atau dilakukan:
Adakah hikmat atau pengertian apa yang Tuhan nyatakan? Tuliskanlah!
Adakah janji yang Tuhan berikan? Tuliskanlah!
Adakah dosa atau teguran apa yang Tuhan nyatakan? Bertobatlah!
Perintah apa yang Tuhan katakan? Turutilah!
4. PERENUNGAN. Pertanyaan Khusus untuk direnungkan:
Apa saja contoh dari maksud/pekerjaan mulia?
Apa saja contoh dari maksud/pekerjaan tak mulia?
Apa yang harus dilakukan agar saudara dipakai Allah untuk pekerjaan mulia?
Bagaimana caranya saudara menyucikan diri dari hal-hal yang jahat?
5. PENERAPAN. Bagaimana cara saudara mempraktekkan pembacaan tersebut hari ini? Tuliskanlah!
6. RENUNGAN SEPANJANG HARI. Dari rangkaian ayat tersebut, ayat mana yang akan saudara renungkan hari ini? Hafalkanlah! Jika tidak ada yang khusus, saudara bisa menghafalkan Ayat Hari ini.
Pernyataan Pribadi Saya hari ini
Jika ada yang saudara rasa mau saudara deklarasikan, katakanlah dengan kalimat sendiri.
Jika saudara tidak merasa ada yang khusus yang mau saudara deklarasikan, Katakanlah ini:
Saya mau menyucikan diri dari segala hal yang jahat dan tak dikenan Allah, sehingga Allah dapat leluasa memakai hidup saya untuk tujuan mulia.
Doa Pribadi
Setelah saudara melakukan semua hal di atas, di bagian akhir ini:
Ambillah waktu untuk bersyukur atas hikmat dan bimbingan yang Tuhan berikan.
Mintakanlah pengertian untuk mengetahui jikalau ada hal yang jahat dan tak dikenan Allah dalam hidup saudara.
Mintalah kekuatan-Nya untuk saudara menyucikan diri dari segala hal yang tak berkenan.
Naikkanlah doa dan permohonan untuk keadaan atau kebutuhan saudara serta keluarga saudara pada hari ini.
Ayat Hari Ini
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.