Mezbah keluarga adalah salah satu sarana bagi keluarga untuk membangun kasih, komunikasi dan kehidupan doa bersama.
Penyelenggaraan
Pelaksanaan mezbah keluarga dianjurkan pada malam hari sebelum tidur, atau pada pagi hari di akhir pekan.
Setiap keluarga dapat menyiapkan waktu sekitar 20-30 menit untuk melakukan mezbah keluarga. Apabila durasi penyelenggaraan melebihi 30 menit karena kondisi tertentu, hal tersebut tidak menjadi masalah.
Pemimpin mezbah dapat dilakukan bergantian di antara anggota keluarga.
Pembukaan
Pemimpin mezbah membuka dengan salam hangat dan ajakan untuk bersekutu dengan sukacita.
Kemudian dilanjutkan dengan memuji dan menyembah Tuhan bersama-sama.
Aku mengasihi Engkau Yesus
Dengan segenap hatiku
Aku mengasihi Engkau Yesus
Dengan segenap jiwaku
Kurenungkan firman-Mu siang dan malam
Kupegang p’rintah-Mu dan kulakukan
Engkau tahu ya Tuhan tujuan hidupku
Hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu
Setelah pujian selesai, pemimpin mezbah berdoa untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas penyertaan dan perlindungan-Nya di sepanjang satu minggu yang telah dilalui.
Berbagi Cerita
Setiap anggota keluarga membagikan pengalaman yang terjadi sepanjang minggu ini.
Ceritakanlah pengalaman minggu ini yang paling menyenangkan.
Ceritakanlah pengalaman minggu ini yang paling kurang menyenangkan.
Adakah pelajaran yang bisa dipetik dari masing-masing pengalaman tersebut?
Pembacaan Alkitab & Pembicaraan Firman
Marilah kita membaca bersama-sama Yakobus 1:2-8 secara bergantian, dan dilanjutkan dengan saling berbagi:
Apakah yang Tuhan ajarkan melalui pembacaan perikop ini? Silakan saling berbagi.
Pernahkah kita mengalami kesulitan yang membuat kita hampir menyerah? Apa yang kita lakukan waktu itu? Silakan saling berbagi.
Apa yang dihasilkan ketika iman kita diuji?
Bagaimana caramu tetap tekun mencari Tuhan di masa sekarang?
Kesimpulan
Setelah selesai pembacaan dan pembahasan perikop, salah satu anggota keluarga membacakan kesimpulan berikut:
Ketika kita menghadapi pencobaan (kesulitan dalam hidup), wajar kalau kita merasa lelah atau ingin berhenti. Tetapi Tuhan rindu kita belajar untuk tetap sabar, bertekun, dan terus percaya kepada-Nya. Bayangkan saat kita kecil belajar naik sepeda. Kita bisa jatuh berkali-kali bukan? Bahkan tak jarang sampai merasa sakit dan menangis. Namun kalau kita terus mencoba, lama-lama kita bisa menguasainya, dan akhirnya bisa merasakan senangnya bersepeda dengan lancar. Demikian juga hidup kita bersama Tuhan. Ketika kita bertekun, terus mencari Tuhan dan bersandar pada pertolongan-Nya, hati kita akan menjadi lebih kuat, iman kita semakin bertumbuh, dan kita akan melihat bagaimana Tuhan sanggup mengerjakan kebaikan dalam setiap langkah hidup kita.
Doa Bersama
Setiap anggota keluarga membagikan hal-hal yang akan dihadapi di minggu ini, baik pergumulan maupun kerinduan hati, agar dapat didoakan bersama.
Setelah semua selesai berbagi, dilanjutkan dengan doa bersama, di mana setiap anggota saling mendoakan satu sama lain sesuai dengan apa yang telah dibagikan.
Pemimpin mezbah menutup dengan doa, menyerahkan seluruh keluarga dalam perlindungan dan penyertaan Tuhan untuk minggu yang akan dijalani.
Penutup
Tetapkanlah bersama siapa yang akan menjadi pemimpin mezbah keluarga untuk minggu depan, agar setiap anggota keluarga bisa bergiliran dan terlibat.
Akhiri dengan saling memberi salam dan memberkati.