Mezbah Keluarga

W4 September 2025 (21 September - 27 September)

# Memberi dengan Tulus

Beberapa catatan penyelenggaraan mezbah keluarga

  • Tujuan
    • Mezbah keluarga adalah salah satu sarana bagi keluarga untuk membangun kasih, komunikasi dan kehidupan doa bersama.
  • Penyelenggaraan
    • Pelaksanaan mezbah keluarga dianjurkan pada malam hari sebelum tidur, atau pada pagi hari di akhir pekan.
    • Setiap keluarga dapat menyiapkan waktu sekitar 20-30 menit untuk melakukan mezbah keluarga. Apabila durasi penyelenggaraan melebihi 30 menit karena kondisi tertentu, hal tersebut tidak menjadi masalah.
    • Pemimpin mezbah dapat dilakukan bergantian di antara anggota keluarga.

Pembukaan

  • Pemimpin mezbah membuka dengan salam hangat dan ajakan untuk bersekutu dengan sukacita.
  • Kemudian dilanjutkan dengan memuji dan menyembah Tuhan bersama-sama.
  • Yesus aku cinta kepada-Mu

    Yesus aku cinta kepada-Mu

    Yesus aku cinta kepada-Mu

    Yesusku aku cinta Kau


    dengan seg'nap hatiku

    dengan seg'nap jiwaku

    hanya Engkau yang patut disembah

    Yesus tak terukur kasih-Mu

    Yesus sungguh kucinta Kau

  • Setelah pujian selesai, pemimpin mezbah berdoa untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas penyertaan dan perlindungan-Nya di sepanjang satu minggu yang telah dilalui.

Berbagi Cerita

  • Setiap anggota keluarga membagikan pengalaman yang terjadi sepanjang minggu ini.
    • Ceritakanlah pengalaman minggu ini yang berkesan.
    • Adakah pelajaran yang bisa dipetik dari masing-masing pengalaman tersebut?

Pembacaan Alkitab & Pembicaraan Firman

  • Marilah kita membaca bersama-sama Matius 6:1-4 secara bergantian, dan dilanjutkan dengan saling berbagi:
    • Apakah yang Tuhan ajarkan melalui pembacaan perikop ini? Silakan saling berbagi.
    • Bagaimana biasanya respons kita ketika ada kesempatan untuk memberi? Apakah kita tidak peduli, segera menolak, segera berhitung untung-rugi, menunda, atau justru bersyukur dan bergegas karena diberi kesempatan?
    • Minggu ini, hal apa yang bisa kita lakukan dan kita biasakan(secara keluarga dan pribadi) untuk memberi dengan tulus dan diam-diam, tanpa mencari pujian orang?

Kesimpulan

  • Setelah selesai pembacaan dan pembahasan perikop, salah satu anggota keluarga membacakan kesimpulan berikut:
  • Memberi itu adalah kesempatan yang patut kita syukuri. Yesus mengingatkan bahwa penting untuk memiliki hati yang tulus. Kita tidak dipanggil untuk memberi supaya dilihat atau dipuji orang, melainkan untuk menyenangkan hati Tuhan. Karena itu, mari belajar memberi dengan hati yang tulus, percaya bahwa Tuhan melihat setiap perbuatan kita. Dialah yang akan memberikan upah terbaik.

Doa Bersama

  • Setiap anggota keluarga membagikan hal-hal yang akan dihadapi di minggu ini, baik pergumulan maupun kerinduan hati, agar dapat didoakan bersama.
  • Setelah semua selesai berbagi, dilanjutkan dengan doa bersama, di mana setiap anggota saling mendoakan satu sama lain sesuai dengan apa yang telah dibagikan.
  • Pemimpin mezbah menutup dengan doa, menyerahkan seluruh keluarga dalam perlindungan dan penyertaan Tuhan untuk minggu yang akan dijalani.

Penutup

  • Tetapkanlah bersama siapa yang akan menjadi pemimpin mezbah keluarga untuk minggu depan, agar setiap anggota keluarga bisa bergiliran dan terlibat.
  • Akhiri dengan saling memberi salam dan memberkati.
Download PDF